14 May 2011

Eksotisme Pantai Suluban

Liburan yang masih tersisa sehari akhirnya dipakai untuk jalan-jalan, tepatnya hari kamis pagi 12 Mei 2011, saya memanfaatkan waktu liburan kali ini untuk mencoba berkunjung ke tempat objek wisata yang menyuguhkan pemandangan pantai. Yang mana tempat tinggal saya di Ungasan tidaklah terlalu jauh untuk menjangkau pantai-pantai yang ada di kawasan Uluwatu dan Pecatu.

Saat ini untuk pertama kali, saya akan kunjungi dua obyek wisata pantai ternama yakni Pantai Labuhan Sait dan Pantai Suluban yang merupakan cocok untuk para peselancar. Namun sayangnya saya tidak memiliki hoby untuk aktifitas yang satu ini. Kedua pantai tersebut letaknya tidak terlalu berjauhan, hanya beberapa kilometer ke arah utara dari Pura Uluwatu.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan tulis hanya salah satunya yakni Pantai Suluban. Sementara untuk Pantai Labuhan Sait akan saya tulis setelah foto sudah didapat, mengingat ketika saya datang kesana tidak memungkinkan untuk mengambil foto lantaran kamera yang saya bawa tertinggal di dalam kendaraan.


Berdasarkan sumber tertulis bahwa Pantai Suluban berasal dari bahasa bali “mesulub“ yang berarti berjalan atau lewat di bawah sesuatu. Pantai Suluban terletak di desa Pecatu tepatnya di utaranya Uluwatu yang merupakan bagian dari kabupaten Badung.

Untuk menjangkau tempat ini terlebih dahulu memarkir kendaraan di tempat yang sudah ada. Kemudian dari areal parkir harus menuruni anak tangga yang berkelok dimana di kedua sisinya terdapat pepohonan rimbun seakan menyatu dengan bukit-bukit karang yang landai.

Begitu menginjak jalan setapak saya langsung di suguhi oleh fasilitas pariwisata seperti restaurant, bar, penyewaan alat-alat surfing, bengkel papan selancar , juga penyedia layanan photografi yang tersebar dalam beberapa kios.


Perjalanan sendiri perlahan berubah agak hiruk dengan kehadiran gemuruh gelombang yang menghajar karang terdengar semakin jelas dari kejauhan. Begitu mendekat setelah melewati jembatan kayu ada beberapa penjaga kios yang melakukan kegiatan ringan yang nampaknya sedang merajut kerajinan dari benang di depan kamar kecil.

Karena masih pagi suasana disana saat itu tidak begitu ramai, hanya nampak beberapa petugas kios souvenir sedang sibuk mempersiapkan diri. Saya memilih berdiri di depan teras bar yang menyerupai anjungan berpagarkan kayu menghadap ke laut. Tidak jauh dari tempat saya berdiri nampak para penjaga pantai sedang duduk bercengkrama dengan sesama di pondokan yang berbahan bambu

Keindahan pantai jelas tergambar dari atas karang yang ditata menjadi bangunan, dimana para peselancar terlihat beraksi melawan gulungan ombak. Sejumlah peselancar nampak tidak jelas karena saking jauh menungu gelombang yang terbaik. Momen ini di manfaatkan juga oleh sejumlah jasa photo menggunakan lensa berukuran jumbo yang diambilnya dari atas karang untuk kualitas objek yang menakjubkan.


Selain keindahan panorama pantai yang begitu menakjubkan berlatar samudera Hindia juga terdapat jasa Massage ( pijat ) yang letaknya diatas karang yang sudah tertata apik. Wisatawan juga bisa bemandi sinar matahari sambil tiduran bersantai di atas kursi yang terbuat dari kayu. Di atas karang juga nampak sebuah gazebo sebagai tempat untuk bersantai sembari menyaksikan para peselancar beraksi.

Setelah saya puas menyaksikan dan mengamati keadaan sekeliling dari atas bukit, lalu saya mencoba untuk beranjak menuju tepi pantai yang saat itu airnya sudah mulai pasang. Sebelum menuju tepi terlebih dahulu melewati karang yang sedikit curam yang sudah dihubungkan oleh anak tangga. Selanjutnya sebuah karang raksasa akan nampak kokoh. Saya berjalan menelusuri bawah karang tersebut agar sampai di permukaan pantai. Sementara buih-buih air yang mencoba ke tepi membasuh kaki yang tertempel butiran-butiran pasir putih.


Semakin siang pengunjung malah semakin banyak yang berdatangan terutama bagi pengunjung yang membawa papan selancar. Kondisi cuaca saat itu sangat mendukung untuk melakukan segala aktifitas di pantai. Mereka yang datang berasal dari berbagai negara, saat saya temui ada yang dari Australia, Italia, Jerman, juga Korea yang sekedar melancong.

Bagi saya Pantai Suluban bisa dibilang sebuah pantai eksotik yang tersembunyi karena letaknya jauh dari pusat keramaian. Bagi anda yang merindukan akan sebuah ketenangan tempat inilah barangkali yang paling cocok. Apalagi hanya untuk sekedar menghabiskan waktu bersama pasangan atau sedang jalan-jalan dengan keluarga sambil menungu matahari terbenam maka Pantai Suluban bisa menjadi referensi.




No comments:

Post a Comment